Harga Diri

Wah, sudah lama tidak membuat artikel sendiri. Artikel ini dibuat bermuala karena merupakan tugas dari dosen mata kuliah Character Building I. Artikel ini bertopik mengenai cara untuk menumbuhkan harga diri. Semoga artikel ini dapat berguna bagi para pembaca.

Apakah kamu pernah mendengar seseorang mengatakan, “Saya memiliki harga diri yang tinggi.” Pernah dengar? Oke, kalau pernah, apa itu harga diri?

Harga diri... menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Sedangkan, sumber lain mendefinisikan harga diri sebagai apa yang kita pikirkan dan rasakan tentang diri kita sendiri bukanlah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Ada juga yang mendefinisikan bahwa harga diri itu merupakan penilaian dan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri.

Penilaian seseorang terhadap diri kita akan mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Lho kenapa? Yap, kalau ada orang yang menilai kita adalah orang yang rajin, maka kita akan termotivasi dengan penilaian tersebut. Tapi yang terpenting adalah kita sendirilah yang harus dapat menilai diri sendiri. Bila kita memiliki harga diri, kita akan lebih bersemangat, lebih percaya diri, tidak mudah putus asa, dan sanggup menghadapi tantangan hidup.

Darimana kita mendapatkan harga diri itu? Apakah sejak lahir? Jawabannya tidak! Harga diri itu tidak kita dapat sejak lahir. Harga diri itu dipengaruhi banyak hal sepanjang hidup kita. Contoh: keluarga, pendidikan kita, prestasi yang pernah dicapai, orang-orang terdekat, budaya, dan lingkungan sosial atau masyarakat.

Kadang-kadang kita merasa rendah diri bila berhadapan dengan orang lain. Hal itu terjadi karena kita belum dapat menghargai diri sediri. Arti dari rendah diri adalah sebuah sikap negatif di mana kita memandang diri kita sendiri itu rendah. Orang yang rendah diri, biasanya tidak berani untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Belum juga dicoba, tetapi dia sudah mengatakan tidak bisa melakukan hal tersebut. Selalu merasa bahwa orang lain pasti lebih baik darinya.

Pertanyaannya adalah “Bagaimana cara menumbuhkan atau meningkatkan harga diri?”
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan harga diri. Salah satunya, kita dapat memulai dengan membaca buku-buku. Agar kita tidak merasa rendah di hadapan orang, kita harus memiliki pengetahuan yang luas. Oleh karena itu, kita seharusnya banyak membaca buku mengenai pengetahuan umum. Selain membaca buku, kita juga harus selalu membaca koran atau majalah sehingga kita tidak ketinggalan berita. Selain membaca kita dapat mengikuti seminar-seminar yang bermanfaat guna membantu kita untuk membentuk karakter dalam diri kita.

Dengan menumbuhkan harga diri, orang akan lebih menghargai kita. Agar orang dapat menghargai kita, terlebih dahulu kita harus dapat menghormati dan menghargai diri kita sendiri. Kita harus mengenali diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sering kita memandang diri sendiri memiliki banyak kekurangan. Padahal setiap orang lahir dengan banyak potensi diri. Walaupun terkadang orang lain memandang diri kita rendah, tetapi tetapkan keyakinan bahwa kitalah yang berhak atas hidup ini dan kita yang paling mengerti diri kita sendiri. Mereka memandang rendah kita karena mereka belum mengenal diri kita. Kita juga harus berhati-hati bila ada kata-kata yang muncul dari benak kita seperti “Aku memang bodoh.”, “Aku memang ‘gak bisa.”, “Alahhh... ini cuma mimpi, ‘gak mungkin jadi nyata”. Kata-kata beracun ini akan merusak harga diri kita yang telah kita bangun perlahan-lahan.

Kita juga harus belajar untuk menyukai diri kita sendiri. Menyukai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya dan belajar untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Lihat sisi positif dari diri kita dan yang paling penting adalah bersyukur untuk segala yang kita miliki. Belajarlah untuk hidup mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain, sehingga kita tidak rentan terhadap penolakan.

Selain memperhatikan dalam diri kita, kita juga harus memperhatikan penampilan kita. Penampilan kita harus meyakinkan, yang membuat kita merasa dan berpikir yakin tentang diri kita sendiri. Apabila kita sudah yakin akan penampilan kita, maka kitapun tidak akan ragu. Penampilan itu langsung memberikan rasa percaya diri, begitu juga orang-orang yang kita ajak berinteraksi, menaruh kepercayaan kepada kita berdasarkan penampilan.

Tidak dapat disangkal bahwa kecerdasan atau pengetahuan memegang peranan penting dalam menaikkan harga diri, namun kesan pertama yang dinilai adalah penampilan. Penampilan membentuk dasar pemikiran orang lain terhadap kita. Tetapi semuanya itu harus dimulai dari dasar pemikiran kita sendiri. Kita sendirilah yang harus terlebih dahulu menyadari bahwa penampilan itu penting. Penampilan sangat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri kita.

Bagaimana kita terlihat berwibawa di hadapan orang lain? Inilah yang perlu dipikirkan, karena sering kali cara berpenampilan/berbusana lebih banyak ditentukan oleh mode. Sedangkan mode sendiri tidak terlalu peduli apakah yang dicetuskan itu akan meningkatkan citra atau justru membuat seseorang menjadi korban mode. Selera yang baik dalam penampilan dapat dipelajari, karena kita semua dianugerahi kemampuan berpikir oleh Tuhan. Dari berpikir akan tercipta pola bagaimana kita menampilkan diri, sehingga apa yang ditampilkan itu adalah apa yang kita dambakan. Jadi tidak salah lagi bahwa diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Jadilah diri kita sendiri, janganlah terlalu terpengaruh oleh mode-mode yang ada di masyarakat.

Selain dari penampilan yang dapat langsung dilihat dari luar, upaya kita yang lain agar dihargai masih banyak sekali. Yang harus diingat adalah harga diri tidak saja ditentukan oleh keberhasilan duniawi semata, tetapi juga ditunjang oleh kesadaran, penerimaan terhadap diri sendiri, dan kepribadian yang penuh tanggung jawab.
Dalam kehidupan, kita hendaknya berusaha hidup sebagaimana seharusnya, hidup penuh kebaikan dan integritas. Kita hendaknya berjuang menjadi orang yang bertanggung jawab, yang menghargai kenyataan, pengetahuan dan kebenaran, sambil tetap mengarahkan diri untuk menghasilkan berbagai kebajikan. Sehingga hidup kita harus penuh dengan kebaikan.

Ingat, untuk membuat orang menghargai kita dibutuhkan waktu yang lama. Tetapi, untuk membuat orang membenci kita sangatlah cepat. Sejumlah kebaikan yang telah kita lakukan akan hilang atau dilupakan oleh satu kesalahan saja yang kita buat. Jadi, kita harus menjaga diri. Menjaga perilaku, menjaga sikap, dan menjaga pikiran serta perbuatan, agar apa yang telah kita bangun tidak akan hilang oleh perbuatan-perbuatan yang salah.

Sumber: Buku “Relasi dengan Diri Sendiri, Modul Character Building I” karangan Antonius Atosökhi Gea S.Th. MM, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes Babari.

Dibuat oleh David Liusman.
Dikoreksi oleh Ivan Akira.

Tim: Ivan Akira, David Liusman, Vincent, Handy Purnama, Charles Buntoro, Ignatius Andy, dan Farhan Akbar Hamzens

Komentar

Juliawan mengatakan…
hmm mantap bro jadi dari penampilan bisa ketahuan ya bro kita itu seperti apa gt,tapi kadang-kadang kalo kita lihat sekarang bro semua dipandang dari materi bener ga bro?tapi artikelnya menarik bro ^^

Postingan Populer